LAPORAN
TUGAS
PEMBUATAN
POWER SUPPLY
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
yang
dibina oleh Ibu Andriana Kusuma Dewi
Nama
Asisten :
Muhailmi
Istiana 130534608390
Yayan
Kristiawan 130534608363
oleh
:
Rara
Wicaksono Muflikhana 140534601413
PRODI
S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
2014
A. Tujuan
·
Mengetahui cara kerja Power Supply
·
Mengetahui fungsi fungsi komponen pada
power supply
·
Mengetahui cara mengukur dan memasang
komponen power supply
·
Mampu membuat Power
Supply secara sederhana
·
Mengetahui aplikasi,
dan prinsip kerja dari Power Supply.
·
Mampu menjelaskan bagian – bagian Power
Supply
·
Mampu mengidentifikasi jenis – jenis
Power Supply
B. Dasar Teori
· 1.
Power Supply
Sebuah perangkat yang memasok energi listrik untuk satu atau
lebih beban listrik atau alat atau sistem
yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan
untuk menyalurkan energi listrik. Istilah ini paling sering diterapkan ke perangkat yang mengkonversi
salah satu bentuk energi listrik yang lain, meskipun mungkin juga merujuk ke perangkat yang
mengkonversi energi bentuk lain (misalnya, mekanis, kimia, surya) menjadi energi listrik.
Sebuah catu daya diatur adalah salah satu yang mengontrol tegangan output atau saat ini untuk nilai
tertentu, nilai dikendalikan mengadakan hampir konstan, meskipun variasi baik dalam beban arus atau
tegangan yang diberikan oleh sumber energi satu daya. Secara prinsip rangkaian power supply adalah
menurunkan tegangan AC , menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC ,menstabilkan tegangan
DC. Pada dasarnya power supply termasuk dari bagian power conversion. Power conversion terdiri
dari tiga macam :
yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan
untuk menyalurkan energi listrik. Istilah ini paling sering diterapkan ke perangkat yang mengkonversi
salah satu bentuk energi listrik yang lain, meskipun mungkin juga merujuk ke perangkat yang
mengkonversi energi bentuk lain (misalnya, mekanis, kimia, surya) menjadi energi listrik.
Sebuah catu daya diatur adalah salah satu yang mengontrol tegangan output atau saat ini untuk nilai
tertentu, nilai dikendalikan mengadakan hampir konstan, meskipun variasi baik dalam beban arus atau
tegangan yang diberikan oleh sumber energi satu daya. Secara prinsip rangkaian power supply adalah
menurunkan tegangan AC , menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC ,menstabilkan tegangan
DC. Pada dasarnya power supply termasuk dari bagian power conversion. Power conversion terdiri
dari tiga macam :
1. AC/DC power supply
2. DC/DC converter
3. DC/AC inverter Power supply untuk PC sering juga disebut PSU
(Power Supply Unit) PSU termasuk power conversion AC/DC.
Fungsi utamanya mengubah listrik arus bolak balik (AC) yang
tersedia dari aliran listrik ( di Indonesia, PLN) menjadi arus listrik searah
(DC)yang dibutuhkan oleh komponen pada PC.Power supply diharapkan dapat
melakukan fungsi berikut ini :
a. Rectification: konversi input listrik AC menjadi DC.
b. Voltage Transformation : memberikan keluaran tegangan /
voltage DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
c. Filtering : menghasilkan arus listrik DC yang lebih
"bersih", bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain
d. Regulation : mengendalikan tegangan keluaran agar tetap
terjaga, tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan perubahan
kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input
e. Isolation : memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan
dari sumber input
f. Protection : mencegah lonjakan tegangan listrik (jika
terjadi), sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya
sekering untuk auto shutdown jika hal terjadi.
·
2. Transistor
Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung
(switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi
semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung
(switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi
semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor through-hole
(dibandingkan dengan pita ukur centimeter)
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang
sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog,
transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi
pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio.
Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa
transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai
logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
·
3. Potensiometer
Resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel.
Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer
berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk
mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang
dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor
joystick.
Resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel.
Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer
berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk
mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang
dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor
joystick.
1.
Elemen resistif
2.
Badan
3.
Penyapu
(wiper)
4.
Sumbu
5.
Sambungan
tetap #1
6.
Sambungan
penyapu
7.
Cincin
8.
Baut
9.
Sambungan
tetap #2
Potensiometer jarang digunakan untuk
mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt) secara langsung. Potensiometer
digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada
peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik.
Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk
menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung
mengendalikan kecerahan lampu.
Potensiometer yang digunakan sebagai
pengendali volume kadang-kadang dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi,
sehingga potensiometer membuka sakelar saat penyapu berada pada posisi
terendah.
4. Dioda bridge
Sebuah komponen elektronika semikonduktor yang berfungsi sebagai penyearah arus bolak-balik (AC). Disebut dioda bridge karena didalam komponen ini terdapat empat buah dioda yang dihubungkan saling bertemu satu sama lain (bridge rectifier/penyearah jembatan).
4. Dioda bridge
Sebuah komponen elektronika semikonduktor yang berfungsi sebagai penyearah arus bolak-balik (AC). Disebut dioda bridge karena didalam komponen ini terdapat empat buah dioda yang dihubungkan saling bertemu satu sama lain (bridge rectifier/penyearah jembatan).
Dioda
bridge merupakan penyearah arus bolak-balik satu gelombang penuh, jadi
akan dihasilkan tegangan DC (searah) yang lebih baik, yang cenderung memiliki
noise rendah. Saat ini, dioda bridge banyak digunakan pada perangkat-perangkat
elektronika modern, karena memang memiliki kinerja yang baik.

· 5. Transformator
atau yang biasa kita kenal dengan trafo
Komponen elektronika yang berfungsi
untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik. Dengan demikian fungsi
transformator ini sangat diperlukan sekali dalam sebuah sistem/rangkaian
elektronika. Di sini transformator berperan dalam menyalurkan tenaga atau
daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan yang rendah atau sebaliknya,
namun dengan frekuensi yang sama. Oleh karena itu pula transformator merupakan
piranti listrik yang termasuk ke dalam golongan mesin listrik statis.
Gambar Ilustrasi Pengertian & Fungsi Transformator
Transformator ini berbentuk empat
persegi panjang dimana di dalamnya terdapat susunan pelat baja berbentuk huruf
E. Transformator terbuat dari bahan kawat tembaga (email) berukuran kecil yang
melilit pelat tersebut yang membentuk lilitan primer dan lilitan sekunder.
Transformator bekerja berdasarkan
prinsip kerja induksi elektromagnetik. Dimana apabila terjadi suatu perubahan
fluks magnet pada kumparan primer, maka akan diteruskan ke kumparan sekunder
dan menghasilkan suatu gaya gerak listrik (ggl) induksi dan arus induksi.
Nah,agar selalu terjadi perubahan fluks magnet, maka arus yang masuk (input)
ini harus berupa arus bolak balik (AC).
Di dalam perkembangannya terdapat
bermacam-macam jenis transformator atau trafo dan mempunyai berbagai fungsi,
diantaranya :
· Trafo ( Transformator ) Adaptor
· Trafo ( Transformator ) IF (
Frekuensi Menengah )
· Trafo Step Up / Step Down
· Trafo OT ( Out Put )
Berikut ini contoh fungsi transformator
yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari :
· Trafo step up, Fungsi transformator
ini digunakan untuk menaikkan tegangan AC, trafo jenis ini dipakai dalam
rangkaian-rangkaian pembangkit tegangan pada perangkat elektronika seperti
trafo inverter monitor LCD, trafo inverter TV, dll.
·
Trafo
step-down adalah kebalikannya, fungsi transformator ini untuk menurunkan
tegangan AC, contoh pemakaiannya pada adaptor.
· 6.
Pencatu Daya (power supply)
Sebuah piranti elektronika
yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik.
Pada dasarnya pencatu daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi
listrik saja, namun ada beberapa pencatu daya yang menghasilkan energi mekanik,
dan energi yang lain.
Pencatu daya terbagi atas 2 macam:
Pencatu daya tak distabilkan merupakan jenis pencatu daya yang
paling sederhana. Pada pencatu daya jenis ini, tegangan maaupun arus keluaran
dari pencatu daya tidak distabilkan, sehingga berubah-ubah sesuai keadaan
tegangan masukan dan beban pada keluaran. Pencatu daya jenis ini biasanya
digunakan pada peranti elektronika sederhana yang tidak sensitif akan perubahan
tegangan.
Pencatu jenis ini juga banyak digunakan pada penguat daya tinggi untuk mengkompensasi lonjakan tegangan keluaran pada penguat.
Pencatu jenis ini juga banyak digunakan pada penguat daya tinggi untuk mengkompensasi lonjakan tegangan keluaran pada penguat.
Pencatu daya distabilkan pencatu jenis ini menggunakan suatu
mekanisme loloh balik untuk menstabilkan tegangan
keluarannya, bebas dari variasi tegangan masukan, beban keluaran, maupun
dengung. Ada dua jenis kalang yang digunakan untuk menstabilkan tegangan
keluaran, antara lain:
· Pencatu daya linier,
merupakan jenis pencatu daya yang umum digunakan. Cara kerja dari pencatu daya
ini adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan AC lain yang lebih kecil
dengan bantuan transformator. Tegangan ini kemudian disearahkan
dengan menggunakan rangkaian penyearah tegangan, dan di bagian akhir ditambahkan kondensator sebagai penghalus tegangan sehingga tegangan DC yang
dihasilkan oleh pencatu daya jenis ini tidak terlalu bergelombang. Selain
menggunakan diode sebagai penyearah, rangkaian lain dari jenis ini dapat
menggunakan regulator tegangan linier sehingga tegangan
yang dihasilkan lebih baik daripada rangkaian yang menggunakan diode. Pencatu
daya jenis ini biasanya dapat menghasilkan tegangan DC yang bervariasi antara 0
- 60 Volt dengan arus antara 0 - 10 Ampere.
· Pencatu daya Sakelar, pencatu daya
jenis ini menggunakan metode yang berbeda dengan pencatu daya linier. Pada
jenis ini, tegangan AC yang masuk ke dalam rangkaian langsung disearahkan oleh
rangkaian penyearah tanpa menggunakan bantuan transformer. Cara menyearahkan
tegangan tersebut adalah dengan menggunakan frekuensi tinggi antara 10KHz hingga 1MHz, dimana frekuensi ini jauh lebih
tinggi daripada frekuensi AC yang sekitar 50Hz.
Pada pencatu daya sakelar biasanya
diberikan rangkaian umpan balik agar tegangan dan arus yang keluar
dari rangkaian ini dapat dikontrol dengan baik.
7. Kapasitor
7. Kapasitor
Fungsi kapasitor dalam komponen elektronika adalah
sebagai penyimpan muatan listrik, selain fungsi tersebut kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi. Dalam muatan listrik terdapat
kapasitas penyimpanan kemampuan kapasitor yang dinamakan Farad dengan simbol
“F”. Simbol dari kapasitor sendiri adalah C (kapasitor). Pada umumnya,
kapasitor banyak dibuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar
antara satu dengan lainnya. Dan diantara kedua lempengan tadi terdapat bahan
isolator yang biasa kita sebut dengan dielektrik. Yang di maksud Dielektrik
adalah bahan yang dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor. Bahan
dielektrik yang banyak digunakan adalah kermaik, kertas, udara, metal film, gelas,
vakum dan masih terdapat lagi bahan lainnya.
Gambar Komponen Kapasitor
Dalam dunia
elektronika, kapasitor sering disebut sebagai kondensator. Bentuk dan ukuran
kapasitor juga bervariasi, bisa kita bedakan berdasarkan kapasitas, tegangan
kerja dan lain sebagainya. Kapasitor sendiri terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu
kapasitor yang memiliki kapasitas tetap dan juga kapasitor yang memiliki
kapasitas dapat berubah-ubah atau biasa disebut variable kapasitor.
Sifat dasar
kapasitor adalah kemampuan yang dapat menyimpan muatan listrik, tidak dapat
dilalui arus DC (Direct Current), dapat dilalui arus AC (Alternating Current)
dan juga dapat sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari
frekuensi yang di berikan oleh sumbernya).
Fungsi kapasitor lainnya dalam
rangkaian elektronika adalah sebagai filter dan kopling pada rangkaian power
supply, penggeser fasa, pembangkit frekuensi pada rangkaian osilator dan juga
dapat digunakan untuk mencegah percikan bunga api yang dapat terjadi pada
saklar. Sedangkan fungsi kapasitor yang terdapat pada mesin mobil
digunakan untuk menghidupkan dan juga mematikan mesin.
Cara kerja kapasitor yang pertama adalah mengalirkan elektron menuju kapasitor. Setelah kapasitor
sudah dipenuhi dengan elektron, maka tegangan tersebut akan mengalami
perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari kapasitor dan menuju
rangkaian elektronika. Dengan begitu, kapasitor akan dapat membangkitkan rektif
suatu rangkaian.
8. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi
berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm.
Resistor digunakan sebagai
bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu
komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-maca
kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan
resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari
resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise),
dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan
kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan siekuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan
daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar
tidak terbakar.
C.
Alat dan
Bahan
1.
Alat
1) Gunting
2) Gunting
Kuku
3) Setrika
4) Bor
Tangan
5) Solder
2.
Bahan
No
|
Nama Komponen
|
Jumlah
|
1.
|
Timah
|
1 Gulung
|
2.
|
Dioda 1N4007
|
4 Biji
|
3.
|
Kapasitor 6800uF/50v
|
2 Biji
|
4.
|
Kapasitor 10uF/50v
|
4 Biji
|
5.
|
Resistor 3.3
|
2 Biji
|
6.
|
Resistor 120
|
2 Biji
|
7.
|
Resistor 1k
|
2 Biji
|
8.
|
Potensiometer 5k
|
2 Biji
|
9.
|
Transistor TIP 142
|
1 Biji
|
10.
|
Transistor TIP 147
|
1 Biji
|
11.
|
Regulator LM 317
|
1 Biji
|
12.
|
Regulator LM 337
|
1 Biji
|
13.
|
LED
|
2 Biji
|
14.
|
Saklar power
|
1 Biji
|
15.
|
Kabel NYAF
|
3Meter
|
16.
|
Kabel AC
|
1Meter
|
17.
|
Penjepit Buaya
|
3 Biji
|
18.
|
PCB Polos 10x20
|
1
|
19.
|
FeCl3
|
1
|
20.
|
Trafo 2A
|
1 Biji
|
21.
|
Kertas Tanggalan
|
1 Lembar
|
D.
Flowchart
E.
Gambar
Rangkaian
Layout PCB
Tata letak
F. Prinsip Kerja Rangkaian
a. Tegangan AC akan masuk melewati saklar terlebih dahulu, kemudian dia akan melewati Trafo untuk menurunkan tegangan.
b. Setelah melewati Trafo, kemudian melewati 4 dioda yang akan disearahkan oleh diode tersebut untuk merubah menjadi tegangan DC.
c. Setelah dari diode akan disalurkan ke kapasitor untuk difilter agar tidak terlalu tinggi.
d. Setelah dari kapasitor, akan disalurkan ke transistor dimana komponen ini untuk penguat arus agar lebih stabil saat dikeluaran
e. Kemudian akan melewati IC Regulatar, untuk dapat diatur tegangan keluaran, alat untuk mengatur keluaran yaitu Potensiometer sebagai pasangan IC Regulator. Agar tidak melebihi kapasitas yang diterima IC Regulator maka dipasang resistor untuk menghambatnya.
f. Jadi rangkaian ini bertujuan untuk merubah Tegangan AC menjadi DC, dan dapat diatur pengelurannya dengan Potensiometer.
G.
Analisa Rangkaian
1.
Transformator
sebagai penurun tegangan
Trafo step up, Fungsi transformator ini
digunakan untuk menaikkan tegangan AC, trafo jenis ini dipakai dalam
rangkaian-rangkaian pembangkit tegangan pada perangkat elektronika seperti
trafo inverter monitor LCD, trafo inverter TV, dll.
Trafo step-down adalah kebalikannya,
fungsi transformator ini untuk menurunkan tegangan AC, contoh pemakaiannya pada
adaptor.
2.
Diode sebagai
penyearah
Dioda
bridge merupakan penyearah arus bolak-balik satu gelombang penuh, jadi
akan dihasilkan tegangan DC (searah) yang lebih baik, yang cenderung memiliki
noise rendah. Saat ini, dioda bridge banyak digunakan pada perangkat-perangkat
elektronika modern, karena memang memiliki kinerja yang baik
3.
Kapasitor
sebagai filter
Kapaitor memiliki
berfungsi untuk menyimpan energi yang diperlukan dalam suatu rangkaian. Kapasitor
juga dipergunakan untuk memperhalus gerak yang timbul ketika srus bolak-balik
dikonversi menjadi arus searah pada suatu daya, sehingga dapat digunakan pada
kalkulator atau radio ketika baterai tidak dapat digunakan serta sebagai filter
dalam berjalannya arus listrik.
4.
Transistor
sebagai penguat arus
Transistor sebagai alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam
kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya
(FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya.
5.
IC Regulator tegangan sebagai
pengatur tegangan output
Regulator rangkaian
pembangkit tegangan yang merupakan Rangkaian catu daya memberikan supply
tegangan pada alat pengendali. Rangkaian catu daya mendapatkan sumber tegangan
dari PLN sebesar 220 VAC. Tegangan 220 VAC ini dan kemudian di atur diturunkan menjadi 9 VAC melalui trafo penurun
tegangan.
6.
Potensiometer
sebagai pengatur tegangan output
Potensiometer
jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt) secara
langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya
pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk
sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan
potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung
mengendalikan kecerahan lampu.
Berdasarkan
data di atas, kita dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan power supply
dengan menggunakan transformator CT. Power supply adalah alat elektronika yang
berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC.
Pada
dasarnya saat pembuatan power supply diketahui bahwa ketika tegangan 220 volt dari sumber kemudian
akan masuk ke dioda bridge, dioda bridge ini berfungsi untuk merefers dan
memforward tegangan dengan kata lain untuk menyearahkan tegangan kemudian
setelah tegangan masuk ke dioda bridge ini akan dilanjutkan ke elco. Elco yang
digunakan adalah 6800 µF, ini bertujuan agar tegangan yang disimpan sesuai
dengan tegangan yang masuk yang nantinya akan disimpan sementara. Jadi, fungsi
elco yakni untuk menyimpan tegangan. Setelah tegangan disimpan ke elco kemudian
dilanjutkan ke regulator, regulator yang digunakan adalah regulator LM317 dan
LM337. Regulator ini berfungsi untuk mengubah tegangan menjadi 22 volt. Setelah
itu tegangan tersebut akan disimpan lagi ke elco. Di elco yang kedua ini, elco
ini hanya akan menyimpan inputan sebesar 22 volt dari regulator. Kemudian
potensio akan mengatur berapa tegangan yang nantinya akan dialirkan. Dan
tegangan nantinya akan masuk ke transistor. Transistor yang digunakan adalah
TIP147 & TIP42 dimana fungsi transistor yakni sebagai penguat tegangan.
Dimana penguat tegangan ini akan berfungsi apabila terminal/penjepit buaya ini
akan dialirkan tegangan sebesar 22 volt ke suatu object yang akan dialiri.
ü Hasil hitung positif dan negatif:
Nilai Vmax:
25 Volt
Nilai Vmin:
25 Volt
H.
Prosedur pemakaian alat
a. Tancapkan kabel AC ke stop kontak.
b. Kemudian tekan tombol saklar untuk
menghidupkan Power Supply.
c. Langkah berikutnya ukur tegangan output,
menggunakan AVO meter.
d. Kemudian kabel berwarna kuning yaitu
negative, kabel berwarna merah yaitu positif, kabel berwana hitam yaitu ground.
e. Atur tegangan tegangan sesuai kebutuhan
misalnya kita ingin menggunakan teganagn sekitar 12 V maka atur potensio hingga
terlihat di avometer hingga 12 V
f. Benda yang ingin diberikan tegangan
dijapit dengan japit buaya yang tersedia sesuai dengan petunjuk kabel
g. Setelah menggunakan power supply matikan
saklar dan cabut kabel AC dari stopkontak.
I.
Kesimpulan
1.
Kesimpulan
a. Power supply adalah
sebuah perangkat yang memasok energi listrik untuk satu atau lebih beban
listrik atau alat atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik
atau bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan untuk menyalurkan energi
listrik.
b. Prinsip kerja power supply Tegangan jala-jala 220 volt dari listrik PLN
diturunkan oleh trafo atau transformator penurun tegangan yang menerapkan
perbandingan lilitan. Dimana perbandingan lilitan dari suatu transformator akan
mempengaruhi perbandingan tegangan yang dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan
oleh trafo masih berbentuk gelombang AC dan harus disearahkan dengan
menggunakan penyearah. Rangkaian penyearah yang digunakan memanfaatkan 4 buah
dioda yang telah dirancang untuk bisa meloloskan kedua siklus gelombang AC menjadi satu arah saja.
c. Dalam
poyer supply Transformator berfungsi
untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik. Dengan demikian fungsi
transformator ini sangat diperlukan sekali dalam sebuah sistem/rangkaian
elektronika. Di sini transformator berperan dalam menyalurkan tenaga atau
daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan yang rendah atau sebaliknya,
namun dengan frekuensi yang sama. Oleh karena itu pula transformator merupakan
piranti listrik yang termasuk ke dalam golongan mesin listrik statis.
d.
Dalam power
supply Dioda bridge berfungsi sebagai penyearah arus
bolak-balik(AC).
e. Transistor
adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal
yang sangat penting dalam project power supply.
2. Kelebihan
Dalam pembuatan rangkaian power supplay ini di
rancang untuk dapat di gunakan secara maksimal karena dalam rangkaian ini
memiliki bagian bagian komponen yang lengkap.
3. Kekurangan
a.
Membuat
rangkaian power supply pada PCB sangat sulit
b.
Penyolderan
sangat sulit
c.
Kesulitan
saat meletakkan dioda dan transistor
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar